Tanda Saat Allah SWT Menginginkan Kebaikan Terjadi pada Hamba-Nya
Inilah Tanda Saat Allah SWT Menginginkan Kebaikan Terjadi pada Hamba-Nya. Simak selengkapnya…
Sahabat Ummi, apakah parameter dari sebuah kebaikan? Banyak orang menyangka bahwa harta yang melimpah, jabatan serta status sosial merupakan tanda kebaikan bagi pemiliknya. Tak jarang hal ini membuat pemilik kenikmatan tersebut justru tertipu sehingga ia lupa diri dan berlaku sombong di muka bumi. Kelebihan tersebut justru membuatnya melupakan Allah SWT dan enggan untuk bersyukur.
Demikian pula orang-orang di sekitarnya, mereka ikut tertipu dengan melihat orang yang bergelimang kenikmatan tersebut sehingga mereka pun iri padanya, memimpikan dan mengangan-angankan agar mendapatkan kenikmatan yang sama.
Apakah benar hal tersebut diatas adalah indikasi kebaikan yang Allah SWT berikan kepada hamba-Nya? Mari kita perhatikan hadits beikut ini:
Dari Muawiyyah RA, Rasulullah bersabda: “Siapa yang Allah kehendaki kebaikan pada seorang hamba maka ia akan difahamkan tentang agamanya" [(Al Bukhary (71) dan Muslim (1037)].
Berdasarkan hadits diatas, ternyata tanda bahwa Allah menginginkan kebaikan pada hamba-Nya adalah dengan menuntunnya kepada kefahaman dalam agama. Jadi ternyata, kebaikan yang hakiki terletak pada kepahaman seseorang terhadap agamanya, kemudian ia beramal dengan ilmunya. Barang siapa yang baik dalam mempelajari dan mengamalkan agama maka ini merupakan tanda bahwa Allah menghendaki kebaikan baginya . Maka jika kita melihat seseorang memahami perkara agamanya, maka ketahuilah bahwa sebenarnya Allah tengah menghendaki kebaikan kepadanya.
Hal ini menunjukkan seharusnya kita senantiasa bersemangat dan bersungguh-sungguh untuk memahami/ mempelajari agama Allah.
“Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka untuk penuntut ilmu karena ridha dengan apa yang dicarinya.” (HR. Ahmad 4/239, At-Tirmidzi, dihasankan Asy-Syaikh Muqbil t dalam Al-Jami’ush Shahih, 1/14, 15)
Semoga kedua hadits diatas dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk meraih kebaikan yang hakiki. Mudah-mudahan Allah SWT menganugerahkan kepada kita pemahaman agama yang benar dan ilmu yang bermanfaat serta kemampuan untuk senantiasa mengamalkannya dengan baik. Wallahu a’lam bish shawab.
Foto ilustrasi: google
Profil Penulis:
Artis Hardiyati (Titis) ~ Menulis untuk menebar semangat kebaikan, amar ma’ruf nahi mungkar
Fb: artis hardiyati
Blog: myshalihah.blogspot.com
Sahabat Ummi, apakah parameter dari sebuah kebaikan? Banyak orang menyangka bahwa harta yang melimpah, jabatan serta status sosial merupakan tanda kebaikan bagi pemiliknya. Tak jarang hal ini membuat pemilik kenikmatan tersebut justru tertipu sehingga ia lupa diri dan berlaku sombong di muka bumi. Kelebihan tersebut justru membuatnya melupakan Allah SWT dan enggan untuk bersyukur.
Demikian pula orang-orang di sekitarnya, mereka ikut tertipu dengan melihat orang yang bergelimang kenikmatan tersebut sehingga mereka pun iri padanya, memimpikan dan mengangan-angankan agar mendapatkan kenikmatan yang sama.
Apakah benar hal tersebut diatas adalah indikasi kebaikan yang Allah SWT berikan kepada hamba-Nya? Mari kita perhatikan hadits beikut ini:
Dari Muawiyyah RA, Rasulullah bersabda: “Siapa yang Allah kehendaki kebaikan pada seorang hamba maka ia akan difahamkan tentang agamanya" [(Al Bukhary (71) dan Muslim (1037)].
Berdasarkan hadits diatas, ternyata tanda bahwa Allah menginginkan kebaikan pada hamba-Nya adalah dengan menuntunnya kepada kefahaman dalam agama. Jadi ternyata, kebaikan yang hakiki terletak pada kepahaman seseorang terhadap agamanya, kemudian ia beramal dengan ilmunya. Barang siapa yang baik dalam mempelajari dan mengamalkan agama maka ini merupakan tanda bahwa Allah menghendaki kebaikan baginya . Maka jika kita melihat seseorang memahami perkara agamanya, maka ketahuilah bahwa sebenarnya Allah tengah menghendaki kebaikan kepadanya.
Hal ini menunjukkan seharusnya kita senantiasa bersemangat dan bersungguh-sungguh untuk memahami/ mempelajari agama Allah.
“Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka untuk penuntut ilmu karena ridha dengan apa yang dicarinya.” (HR. Ahmad 4/239, At-Tirmidzi, dihasankan Asy-Syaikh Muqbil t dalam Al-Jami’ush Shahih, 1/14, 15)
Semoga kedua hadits diatas dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk meraih kebaikan yang hakiki. Mudah-mudahan Allah SWT menganugerahkan kepada kita pemahaman agama yang benar dan ilmu yang bermanfaat serta kemampuan untuk senantiasa mengamalkannya dengan baik. Wallahu a’lam bish shawab.
Foto ilustrasi: google
Profil Penulis:
Artis Hardiyati (Titis) ~ Menulis untuk menebar semangat kebaikan, amar ma’ruf nahi mungkar
Fb: artis hardiyati
Blog: myshalihah.blogspot.com
Artikel ini bermanfaat berbagi dengan sahabat Anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar