Senin, 30 Maret 2015

Mengapa Sebaiknya Tidak Memanggil Ummi Abi Sama

Mengapa Sebaiknya Tidak Memanggil Ummi Abi pada Pasangan

Sample Image
Sahabat Ummi, apakah dengan pasangan sering memanggil dengan sebutan abi-ummi, atau ayah-bunda, atau bapak-ibu?
Banyak yang menyebut demikian dengan alasan untuk membiasakan anak memanggil orangtuanya. Akan tetapi ketika sedang berdua dengan pasangan pun, jadinya terbiasa dengan panggilan Ummi-Abi, Ibu-Bapak, dan lainnya. Sebenarnya lebih baik memanggil pasangan kita dengan panggilan mesra terutama ketika hanya berduaan saja.
Secara psikologis, memanggil pasangan dengan sebutan Ummi-Abi, Ayah-Bunda, akan menghilangkan keromantisan antar pasutri. Beberapa pakar psikologi menganggap panggilan demikian akan memudarkan kemesraan antar pasutri, bahkan bisa jadi menghilangkan semangat bercinta.
Selain itu, apakah Rasulullah mencontohkan memanggil pasangan dengan sebutan demikian?
Dalam kitab Ar-Raudhatul Murbi’ Syarah Zadul Mustaqni’ juz 3/195, terdapat penjelasan berikut (yang artinya), “Dan dibenci memanggil salah satu di antara pasutri dengan panggilan khusus yang ada hubungannya dengan mahram, seperti istri memanggil suaminya dengan panggilan ‘Abi’ (ayahku) dan suami memanggil istrinya dengan panggilan ‘Ummi’ (ibuku).”
Jadi, memanggil istri dengan “ukhti” (yang berarti “saudariku”) atau “dik” (yang maksudnya “adikku”) juga dibenci karena termasuk mahramnya, walaupun tidak berniat menyamakan dengan saudarinya. Keterangan ini dikuatkan pula di dalam kitab Al-Mughni juz 17/199, pasal “Dibenci bagi seorang suami memanggil istrinya dengan panggilan orang yang termasuk mahramnya, seperti suami memanggil istrinya dengan panggilan ‘Ummi’ (ibuku), ‘Ukhti’ (saudariku), atau ‘Binti’ (putriku).”
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dengan sanadnya dari Abu Tamimah Al-Juhaimi, “Ada seorang laki-laki yang berkata kepada istrinya, ‘Wahai Ukhti!’ Lalu Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Apakah istrimu itu saudarimu?’ Beliau membencinya dan melarangnya.” (HR. Abu Daud: 1889)
Akan tetapi, hadits ini dhaif (lemah) karena pada sanadnya adarawi yang majhul (tidak disebut namanya). Dijelaskan pula di dalam Syarah Sunan Abu Daud, yaitu ‘Aunul Ma’bud: 5/93, bahwa haditsnya mudhtharrib (guncang) sehingga tidak bisa dijadikan dalil.
Sebaiknya, jika pun ingin memanggil ummi dan abi, tambahkan nama anak di belakangnya. Misalnya "Abi Fathiya", sehingga kita tidak lagi memanggil pasangan seolah-olah ia adalah ibu/bapak kita, melainkan ibu/bapak dari anak kita.
Foto ilustrasi: google
Artikel ini bermanfaat berbagi dengan sahabat Anda
Mengapa Sebaiknya Tidak Memanggil Ummi Abi pada Pasangan - Majalah Ummi Online
http://www.ummi-online.com/mengapa-sebaiknya-tidak-memanggil-ummi-abi-pada-pasangan.html

Mengapa Sebaiknya Tidak Memanggil Ummi Abi Sama

Mengapa Sebaiknya Tidak Memanggil Ummi Abi pada Pasangan

Sample Image
Sahabat Ummi, apakah dengan pasangan sering memanggil dengan sebutan abi-ummi, atau ayah-bunda, atau bapak-ibu?
Banyak yang menyebut demikian dengan alasan untuk membiasakan anak memanggil orangtuanya. Akan tetapi ketika sedang berdua dengan pasangan pun, jadinya terbiasa dengan panggilan Ummi-Abi, Ibu-Bapak, dan lainnya. Sebenarnya lebih baik memanggil pasangan kita dengan panggilan mesra terutama ketika hanya berduaan saja.
Secara psikologis, memanggil pasangan dengan sebutan Ummi-Abi, Ayah-Bunda, akan menghilangkan keromantisan antar pasutri. Beberapa pakar psikologi menganggap panggilan demikian akan memudarkan kemesraan antar pasutri, bahkan bisa jadi menghilangkan semangat bercinta.
Selain itu, apakah Rasulullah mencontohkan memanggil pasangan dengan sebutan demikian?
Dalam kitab Ar-Raudhatul Murbi’ Syarah Zadul Mustaqni’ juz 3/195, terdapat penjelasan berikut (yang artinya), “Dan dibenci memanggil salah satu di antara pasutri dengan panggilan khusus yang ada hubungannya dengan mahram, seperti istri memanggil suaminya dengan panggilan ‘Abi’ (ayahku) dan suami memanggil istrinya dengan panggilan ‘Ummi’ (ibuku).”
Jadi, memanggil istri dengan “ukhti” (yang berarti “saudariku”) atau “dik” (yang maksudnya “adikku”) juga dibenci karena termasuk mahramnya, walaupun tidak berniat menyamakan dengan saudarinya. Keterangan ini dikuatkan pula di dalam kitab Al-Mughni juz 17/199, pasal “Dibenci bagi seorang suami memanggil istrinya dengan panggilan orang yang termasuk mahramnya, seperti suami memanggil istrinya dengan panggilan ‘Ummi’ (ibuku), ‘Ukhti’ (saudariku), atau ‘Binti’ (putriku).”
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dengan sanadnya dari Abu Tamimah Al-Juhaimi, “Ada seorang laki-laki yang berkata kepada istrinya, ‘Wahai Ukhti!’ Lalu Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Apakah istrimu itu saudarimu?’ Beliau membencinya dan melarangnya.” (HR. Abu Daud: 1889)
Akan tetapi, hadits ini dhaif (lemah) karena pada sanadnya adarawi yang majhul (tidak disebut namanya). Dijelaskan pula di dalam Syarah Sunan Abu Daud, yaitu ‘Aunul Ma’bud: 5/93, bahwa haditsnya mudhtharrib (guncang) sehingga tidak bisa dijadikan dalil.
Sebaiknya, jika pun ingin memanggil ummi dan abi, tambahkan nama anak di belakangnya. Misalnya "Abi Fathiya", sehingga kita tidak lagi memanggil pasangan seolah-olah ia adalah ibu/bapak kita, melainkan ibu/bapak dari anak kita.
Foto ilustrasi: google
Artikel ini bermanfaat berbagi dengan sahabat Anda
Mengapa Sebaiknya Tidak Memanggil Ummi Abi pada Pasangan - Majalah Ummi Online
http://www.ummi-online.com/mengapa-sebaiknya-tidak-memanggil-ummi-abi-pada-pasangan.html

Tips Kecantikan Hanya Dengan Air Putih

Tips Kecantikan Hanya dengan Air Putih

Sample Image
Sahabat Ummi, banyak wanita yang melakukan perawatan kecantikan mahal, rumit, mulai dari anti aging, facial, pemutihan wajah, dan lainnya.
Padahal dengan cukup minum air putih (sekitar 8 gelas sehari minimal), in syaa Allah telah bermanfaat banyak untuk kecantikan dan kesehatan.
Berikut ini beberapa manfaat kecantikan dari air putih:
1. Membuat Awet Muda
Air putih dapat membersihkan racun-racun yang berada di dalam tubuh. Dimana racun-racun tersebut dapat mengganggu sistem kerja tubuh. Dengan konsumsi air putih yang cukup akan menjadikan penampilan begitu fresh tanpa pucat serta membuat sel tubuh menjadi awet muda.
2. Mengontrol Berat Badan
Untuk Sahabat Ummi yang ingin menurunkan berat badan atau menjaga tubuh ideal dapat dengan mengkonsumsi air putih di pagi hari. Hal yang mudah bukan? Dapat dilakukan oleh siapa saja, namun hanya akan memberikan manfaat yang maksimal jika pengkonsumsian air putih di waktu pagi hari, saat setelah bangun tidur, sebagaimana yang juga dicontohkan oleh Rasulullah.
3. Menjaga Kelembapan Kulit
Dengan meminum air putih yang cukup setiap harinya yaitu minimal 2 liter untuk keadaan normal akan membuat kulit terasa lebih segar dan lembap. Selain itu dengan asupan air putih yang cukup juga dapat mencegah dan menghilangkan kerutan pada kulit dan menghindarkan kulit dari kekeringan.
4. Mencerahkan Mata
Selain dengan meminum air putih yang cukup dapat membuat mata sehat dan cerah serta mencegah dan menghilangkan warna hitam pada kantung mata, mencuci mata dengan air bersih yang dingin juga memiliki manfaat yang baik yaitu membuat mata terasa lebih segar serta mencegah terjadinya iritasi.
5. Membersihkan Hingga ke dalam Pori-pori dan Menghilangkan Jerawat
Kombinasi antara air hangat dengan air dingin sangat baik untuk kesehatan wajah jika dilakukan dengan cara yang benar.
Untuk dapat membersihkan kotoran yang ada di dalam pori-pori yang dapat menyebabkan timbulnya jerawat anda dapat menggunakan air hangat yang dapat membuka pori-pori wajah setelah itu menggunakan air dingin untuk menutup pori-porinya kembali, selain itu dengan mengompres wajah dengan air es dapat meredakan peradangan pada jerawat dan pada beberapa kasus sangat ampuh untuk menghilangkan jerawat.
6. Kesehatan Bibir dan Panas Dalam
Selain menjaga kelembapan kulit, air juga sangat berperan menjaga kesehatan bibir yang dapat menghindarkan bibir dari kekeringan serta air juga merupakan obat panas dalam yang paling baik dan alami.
Foto ilustrasi: google
Artikel ini bermanfaat berbagi dengan sahabat Anda
Tips Kecantikan Hanya dengan Air Putih - Majalah Ummi Online
http://www.ummi-online.com/tips-kecantikan-hanya-dengan-air-putih.html

Hukum Fiqih, Suami Menggaulu Istri Dalam Keadaan Istihadhah

Hukum Fiqih, Suami Menggauli Istri dalam Kondisi Istihadhah?

Sample ImageSahabat ummi, tak bisa dipungkiri jika kondisi Istihadhah bukan lagi kondisi yang sangat darurat, hingga hanya di jumpai pada beberapa orang saja. Di zaman ini, wanita dalam kondisi istihadhah itu ternyata semakin banyak, dengan berbagai keadaan, misalnya siklus haidnya memang sangat tak teratur, dalam keadaan sakit, karena pemakaian alat kontrasepsi, minum obat KB ataupun akan menopause.
Jika keadaan Istihadhah atau biasa disebut darah penyakit ini tidak terlalu lama, tentu tidak menjadikan risau. Namun bagaimana kalau sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun? Tentu ini akan menjadi problematika tersendiri buat sang istri apalagi sang suami yang pada saat tertentu hal-hal bersifat ruhaniah alias ber-intim-ria dengan istri harus tersalurkan. Untuk itu, bolehkah wanita dalam keadaan Istihadhah ini digauli suaminya?
Beberapa pendapat ini bisa menjawab kegelisahan para Ummi dengan pendapat ulama berikut dalil dan alasannya:
1.Hukum wanita istihadhah sama dengan hukum wanita yang suci (soal ibadah: shalat, puasa, baca Al Qur’an, thawaf), juga soal berjima’ walau ada beberapa ulama yang berlainan pendapat, hal ini dilihat dari Risalah fid Dima ‘Ath-Thabi’iyyah lin-Nisa halaman 50.
2.Jumhur ulama berpandangan boleh berjima’dengan istrinya walau dia dalam keadaan istihadhah, dan ini adalah pendapat yang kuat.
3.Pendapat lainnya tidak membolehkan kecuali istihadhahnya panjang, ada juga yang tidak membolehkan sama sekali karena menyamakan dengan darah haid. Dan ada pendapat yang mengatakan bahwa jika meninggalkan (jima’) akan menimbulkan penderitaan.
4.Imam Al-Bukhari mengutip ucapan Abdullah Ibnu Abbas dalam kitab shahihnya yang maknanya membolehkan  wanita dalam keadaan istihadhah digauli suaminya sebagaimana dibolehkan dia shalat. Sementara perkara shalat itu adalah perkara lebih agung.
Beberapa pendapat para ulama ini bisa menjadi acuan untuk pasangan suami istri yang sedang galau dengan kondisi ini. Paparan ini bisa dipakai pedoman menentukan sikap, karena pada dasarnya Islam tidak memberatkan umatnya. Semoga bermanfaat.
Referensi:
-Muhammad bin Abdul Qadir, Haid dan Masalah-masalah Wanita Muslim, Mojokerto, tahun 1989
-Candra Nila Murti Dewojati, 202 Tanya Jawab Fikih Wanita, Al Maghfirah, 2013
Foto ilustrasi: google
Profil penulis:
Candra Nila Murti Dewojati, ibu rumahtangga dengan 3 orang anak ini menyukai dunia penulisan dalam 5 tahun terakhir ini. Sudah 10 buku Solo yang dihasilkan,  diantaranya “Masuk Surga Walau Belum Pernah Shalat, Panjangkan Umur dengan Silaturahmi, 202 tanya Jawab Fikih Wanita, Strategi jitu meraih Lailatul Qadar, Istri Bahagia, Ayat-ayat Tolak  Derita dan masih banyak lainnya  , sekitar 15 antologi juga telah ditulisnya bisa dijumpai dalamcandranilamurti@gmail.com, atau Cahaya Istri Sholehah (CIS) di FB, sebuah Grup tertutup mengenai Fikih wanita yang digawanginya.
Artikel ini bermanfaat berbagi dengan sahabat Anda
Hukum Fiqih, Suami Menggauli Istri dalam Kondisi Istihadhah? - Majalah Ummi Online
http://www.ummi-online.com/hukum-fiqih-suami-menggauli-istri-dalam-kondisi-istihadhah.html

5 Tips Mendapatkan Perasan Air Jeruk Nipis Yang Banyak

5 Tips Mudah Mendapatkan Air Perasan Jeruk Nipis yang Banyak

Sample ImageSahabat Ummi, Tak mudah mendapatkan air perasan buah jeruk. Seringkali jeruk nipis yang terlalu lama disimpan di lemari pendingin, tidak mengeluarkan airnya sedikit pun meski telah tua. Untuk mendapatkan air perasan yang cukup banyak, sahabat Ummi dapat mengikuti tips-tips berikut ini:
1.Memilih jeruk nipis yang tepat
Jeruk nipis yang telah tua ditandai dengan pori-porinya yang tampak jelas dengan mata telanjang, berkulit tipis dan empuk saat ditekan bagian kulitnya oleh jari jempol.
2.Meletakkan di suhu ruang
Jika Sahabat Ummi menyimpan buah ini di lemari pendingin maka letakkan buah jeruk di suhu ruang agar air yang dihasilkan semakin banyak.
3.Melakukan perendaman
Dilakukan pada buah jeruk nipis yang disimpan di lemari kulkas. Agar suhu buah cepat sama dengan suhu ruang maka jeruk nipis perlu direndam di air hangat selama 15-20 menit.
4.Memancing air jeruk
Sebelum diperas, gulingkan buah dengan meletakkan jeruk nipis di atas meja (permukaan yang datar) lalu diputar-putar sambil ditekan halus dengan bantuan telapak tangan. Penggulingan akan melunakkan daging buah sehingga lebih banyak air jeruk nipis yang keluar.
5.Penusukan
Perlakuan ini juga dapat memancing air perasan keluar lebih banyak. Caranya dengan menusuk kulit jeruk di beberapa bagian, menggunakan garpu.
Semoga tips di atas dapat mempermudah Sahabat Ummi dalam mengatasi kesulitan mendapatkan air perasan jeruk nipis. Selamat mencoba!
Referensi:
Annisa Kurnia. 2014. Buku Khasiat Ajaib Jeruk Nipis. Andi Publisher. Yogyakarta.
Foto ilustrasi: google
Profil Penulis:
Ketty Husnia berdomisili di Purwokerto dan kini aktif di Komunitas Ummi Menulis. Ia dapat dihubungi di kettyhusnia@gmail.com atau di twitter @kettyhusnia.
Artikel ini bermanfaat berbagi dengan sahabat Anda
5 Tips Mudah Mendapatkan Air Perasan Jeruk Nipis yang Banyak - Majalah Ummi Online
http://www.ummi-online.com/5-tips-mudah-mendapatkan-air-perasan-jeruk-nipis-yang-banyak.html

8 Peluang Usaha Ibu Rumah Tangga, Produktif Tanpa Meninggalkan Rumah

8 Peluang Usaha Ibu Rumah Tangga dengan Modal Terjangkau, Produktif Tanpa Meninggalkan Rumah

Sample ImageSahabat Ummi, usaha rumahan adalah alternatif yang banyak diminati kaum  muslimah karena mereka bisa tetap produktif walaupun tidak meninggalkan rumah. Ada banyak jenis usaha rumahan yang dapat dijalankan dengan modal kecil. Berikut ini contohnya:
1.Berjualan Pulsa HandPhone
Berkomunikasi dengan menggunakan Handphone sudah menjadi kebutuhan primer masyarakat saat ini, tidak perduli apapun profesinya. Karena itu, peluang bisnis ini cukup menjanjikan. Modal awal menjalankan usaha berjualan pulsa tidak besar, dengan dana sekitar 500 ribuan sudah bisa berjalan.
2.Berjualan Makanan/ Camilan
Usaha makanan/ camilan merupakan bisnis yang sangat potensial karena makanan merupakan kebutuhan pokok manusia dan selalu dibutuhkan. Contoh produk yang bisa dijual adalah: aneka kue buatan sendiri (brownies kukus, kue bolu, kue lapis, lumpia, donat, risoles, dan kue-kue lainnya), aneka gorengan (hampir semua orang pasti menyukai gorengan), membuka warung makan (banyak orang yang suka dengan masakan rumahan, lho).
3.Berjualan Minuman
Usaha ini juga cukup menjamur. Varian dari minuman yang bisa dijual contohnya: aneka jus buah, aneka minuman blender, es kepala muda rasa original, alpukat atau sirsak, es cendol, es bubble, es campur atau aneka minuman olahan dari kopi maupun teh.
4.Bisnis Online Dari Rumah
Bisnis online adalah salah satu bisnis yang sangat booming saat ini. Selain cenderung lebih mudah, lebih banyak jenisnya, biaya menjalankan bisnis online juga cenderung lebih murah dibandingkan dengan bisnis konvensional. Bisnis penjualan online juga relatif lebih aman dari resiko rugi karena tidak menstok banyak barang.
5.Berbisnis Fashion Dari Rumah
Bisnis fashion bisa dibilang sebagai bisnis yang sangat potensial karena dunia fashion senantiasa mengalami perkembangan. Beragam jenis fashion punya pangsa pasar masing-masing, mulai dari fashion anak, fashion untuk orang dewasa, busana muslim, dan lain-lain.
Bagi Sahabat Ummi yang bermodal minim, bisa bekerjasama dengan supplier. Ada beberapa suplier pakaian yang menawarkan kerjasama untuk memasarkan produk-produk mereka.
6.Usaha Loundry Pakaian
Saat ini sangat banyak orang yang menggunakan jasa loundry pakaian, selain karena harganya yang sangat terjangkau juga karena hasil cucian dan setrikaan yang diberikan oleh penyedia jasa loundry biasnya lebih rapi dibandingkan bila mengerjakan sendiri.
7.Usaha Membuat pernak-pernik
Bisnis ini cukup menjanjikan dan dapat dilakukan semua kalangan mulai dari pelajar, mahasiswa dan bagi Sahabat Ummi para ibu rumah tangga. Selain pengerjaannya yang mudah dan dengan modal terjangkau, bisnis ini juga mampu memberdayakan tetangga sekitar rumah. Bahan bakunya pun bisa memanfaatkan barang-barang bekas.
8.Berjualan ikan,  daging dan sayuran segar
Berjualan  ikan, daging dan sayuran dapat kita jadikan sebagai peluang usaha sampingan yang cocok. Tidak perlu khawatir menyita waktu kita. Kita dapat membuka warung tersebut di pagi hari saja karena biasanya para ibu-ibu pergi membeli bahan masakan mereka saat pagi hari.
Peluang usaha rumahan  manfaatnya cukup banyak: dapat menambah penghasilan rumah tangga mendapatkan pengalaman kerja mengisi waktu luang. Usaha rumahan  juga dapat mengedukasi anak-anak untuk mandiri dan memiliki pola pikir wirausaha.
Jadi tunggu apalagi? Yuk mulai susun rencana usaha rumahan anda sekarang juga.
Foto ilustrasi: google
Biografi Penulis:
Nama    : Artis Hardiyati (Titis)
Menulis untuk menebar semangat kebaikan, amar ma’ruf nahi munkar
Silaturahim bisa melalui fb: artis hardiyati
Email: artis.hardiyati01@gmail.com
Blog: www.myshalihah.blogspot.com
Artikel ini bermanfaat berbagi dengan sahabat Anda
8 Peluang Usaha Ibu Rumah Tangga dengan Modal Terjangkau, Produktif Tanpa Meninggalkan Rumah - Majalah Ummi Online
http://www.ummi-online.com/8-peluang-usaha-ibu-rumah-tangga-dengan-modal-terjangkau-produktif-tanpa-meninggalkan-rumah.html

Istri Solehah Versus ATM

Istri Sholehah Versus ATM - Majalah Ummi Online

Sample ImageSuasana kampus jumat siang  itu ramai orang berlalu lalang, beberapa laki-laki terlihat bergegas menuju masjid kampus seberang lahan parkir, terdengar suara muadzin mengumandangkan adzan dhuhur, ku mulai masuki  pelataran parkir,  pandanganku jauh ke depan mencari kemungkinan masih ada lahan parkir yang tersisa untuk motorku … penjaga parkir seolah mengerti dengan sigap ia menunjukkan lahan yang masih  kosong dan terlihat memang diantara deretan motor tersisa sedikit lahan yang kurasa cukup untuk motorku menyelip diantara himpitan motor-motor  itu, ku tarik gas perlahan namun pasti menyusuri diantara deret parkiran.. beberapa saat kemudian motorku sudah berada diantara deretan panjang capung-capung bermesin itu…
“Alhamdulillah … “  gumamku, setelah lelah berkendara selama hampir satu jam berada di jalan raya berderu dengan ribuan pengendara di tengah teriknya matahari siang itu, cukup membuat ku lelah dan kepanasan, terasa tetesan keringat membasahi punggungku dan membasahi baju bagian belakangku. Segera ku matikan mesin motorku lalu kubuka helm dan menggantungnya di bagian dalam bagasi,  bagian penting yang harus selalu kuingat setelah itu  “cabut kuncinya, Tha! “ … gumamku … sengaja aku selalu menggumamkan bagian yang satu itu, maklum pelupa …
Hari ini memang jadwal kuliahku agak longgar masuk kelas setelah jam sholat jum’at selesai, kulihat jam ditangan menunjukkan pukul 12 siang … masih ada waktu sekira satu setengah jam kedepan … cukup untuk mengistirahatkan badanku yang berkeringat kepanasan. Dengan gontai kulangkahkan kaki menuju lorong kampus, kulihat salah satu teman sekelasku sedang asyik membaca buku, kuhampiri ia lalu duduk disebelahnya..
“Hai Da.. asyik bener! pa kabar ?”  sapaku.
“Eh Tha ,,, kabar baik …  iya nii hari ini giliranku presentasi tapi sayangnya aku belom siapin apa-apa, semaleman aku ga bisa tidur anakku sakit” lanjut Aida, “bentar ya Tha.. aku baca-baca dulu biar presentasiku ga amburadul”… sambung Aida seolah memintaku untuk tak mengajaknya ngobrol …
“owh ..okeh ,,,,” sahutku
Ku duduk tak jauh dari Aida dan ku sandarkan punggung yang terasa lelah di tiang shelter itu sambil  kusilangkan kaki sejenak sekedar meregangkan otot-otot kaki yang terasa kaku selama perjalanan menuju kampus, kurogoh saku tas dan mengambil smartphone …. Mulai kubuka aplikasi sosmed dan  mulai scroll upkeypadnya guna mencari sesuatu yang mampu membuatku tertarik namun… hmmm rasanya tidak ada yang menarik … lalu ku buka aplikasi chating dan kubuka recent update nya … rasanya tak ada yang menarik juga, hanya berisi tentang keluhan teman-teman kontakku tentang cuaca hari ini yang panas nya poll, owh ternyata sama sepertiku .. panas, gerah dan piuh cape!
Tapi haruskah aku mengeluhkan dan menuliskannya juga di statusku..seperti yang lain? …. aaah rasanya terlalu lebay dan bukan gayaku jika harus selalu update status tentang apa yang kurasakan, apalagi mengeluhkan cuaca .. kayaknya bukan aku banget. Ku beralih membuka sosmed satu ke sosmed yang lain,  spending time sambil menunggu para lelaki itu selesai sholat jumat .. kulihat jam menunjukkan pukul 12.40  tak terasa  40 menit sudah aku duduk berdampingan dengan Aida dengan kesibukkan masing-masing.
Sesaat kemudian  terdengar riuh suara bercakap-cakap di belakangku … ku  arahkan pandangan ke arah belakang dan … “owh ternyata sudah selesai yang jumatannya .. Da” ujarku, mengingatkan Aida..
“Owh Iya .. Tha , Yuk kita ke kelas “ .. sahut Aida
Segera kumasukkan Smartphoneku ke dalam tas, dan kulihat Aida pun sibuk  membereskan buku dan  barang bawaannya…
Kami berjalan berdampingan, Aida mulai membuka obrolan ..
“Gimana anakmu Tha,, sudah sebesar apa dia?
“Anakku yang kecil sudah duduk di kelas 2 Tha, padahal umurnya masih tujuh tahun.. seumuran anakmu kalo ga salah.. ya kan?  “ ujarku “Anakmu masih di kelas 1 kan Da, sakit apa dia?... tambahku
“Iya,, dia masih kelas satu, semalem demam tinggi, entah mungkin kemarin hujan-hujanan sebelum aku pulang … jadinya hari ini dia nggak sekolah“ … sambung Aida dengan wajah agak murung.
“Mungkin masuk angin,,  Da.. “ lanjutku
“Iya Tha..mungkin” … jawab Aida datar
“Pasti anakmu pinter Tha … kliatan emaknya juga pinter..”  sambung Aida sambil senyum hambar, terlihat  memikirkan sesuatu.
“Ah bisa aja ni  … Aamiin … “ balasku
Tidak banyak kata yang aku lontarkan, aku mengerti pikiran Aida sedang berkecamuk entah memikirkan apa…Tak terasa langkah kami terhenti di depan pintu masuk kelas yang masih tertutup rapi, sepertinya masih terkunci, namun sayup-sayup terdengar beberapa orang berbincang di dalam sana.
“Masih dikunci ya Tha? “ Tanya Aida
“ah kayaknya nggak,, soalnya kedengeran ada yang ngobrol di dalem”… sahutku sambil segera menghampiri pintu dan membukanya … ternyata benar, beberapa teman perempuan disana yang sedang ngobrol dan agak terperanjat melihat kedatangan kami.
“Assalamualaikum … “ sapa ku
“Waalaikum salam,,, “ jawab mereka
“Eh Metha sama bu Aida … “ sahut teman-temanku,
Tak terasa perbincangan menghangat ke arah rencana studi banding ke negeri merlion itu, yang akan dilaksanakan bulan depan. Banyak dari anggota kelas keberatan karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit, belum lagi harus meninggalkan pekerjaan di hari efektif kerja dan keluarga selama beberapa hari.  Terus terang akupun sangat bingung dengan beberapa hal yang mengganjal seperti yang teman-temanku ungkapkan tadi, ditambah lagi keadaan rumah tanggaku yang sedang tidak harmonis, enggan rasanya mengutarakan hal ini padanya jika pun aku mau pastinya sudah tertebak apa yang akan suamiku lakukan.
Yah! Sekedar support menjadi ojeg yang akan ia perhitungkan jasanya di kemudian hari mungkin mampu ia lakukan, tapi jangan tanya jika bentuk support dalam hal keuangan mau ia sanggupi. Pertimbangan lain jika aku turut dalam study touritu terutama masalah pengasuhan anak, sudah tergambar dalam benakku jangankan beberapa hari, setengah hari saja ia kutinggalkan bersama anak-anak dapat kupastikan handphoneku akan terus-terusan berdering.
“Aahhh dia !! … dia yang selalu tak memberiku support bahkan mungkin untuk support doa sekalipun .. entahlah!!” pikiran burukku melayang sejenak teringat dia yang menjadi pendampingku tahun- tahun terakhir,
Helaan nafas panjangku tertahan di dada kala ingat dia … “huft”… rasanya berat sekali jika mengingatnya..
“Aaah … “ segera kutepiskan ia dari benakku, lamunanku terhenyak sesaat kala beberapa temanku yang lain satu persatu memasuki ruangan kelas dan mengisi kursi di setiap sudut ruangan. Sesaat kemudian kelas menjadi riuh rendah memperbincangkan rencana study tourbulan depan..” rupanya trending topicperkuliahan hari ini mengenai study tour itu!”, seruku dalam hati.
Enggan terlibat dalam perbincangan mereka yang tak berujung, segera ku hampiri temanku yang lain untuk meminjam rukuh, untuk segera menunaikan kebutuhanku atas yang Maha Kuasa. Langkah kakiku menuju pelataran masjid itu namun tetap saja pikiranku tak focus, keinginan hati tak mengingat perlakuan dia terhadapku namun tetap saja teringat sikap acuh tak peduli yang dia tunjukkan saat kuutarakan rincian biaya study tour dan menyodorkan leaflet perjalanannya
Seperti sebelum-sebelumnya selalu seperti itu, semua hal yang berkaitan dengan kepentinganku dan anak-anak ia takkan pernah bergeming tuk peduli, apalagi ini harus mengeluarkan biaya lumayan banyak yang dipikirnya hanya untuk kepentinganku bersenang-senang, Oh tidak !!! pastinya ia akan sangat menentang, menolak mentah-mentah. Dan selanjutnya dapat kupastikan  bagaimana kerasnya usahaku untuk membujuknya tetap takkan berhasil dan merubah apapun.
Aku terlalu menyimpan harapan tinggi  tentang dia untuk memperlakukanku selayaknya istri-istri lainnya mendapatkan perhatian, pengertian dan kasih sayang dari suami apapun bentuknya  namun  selalu saja harapanku pupus begitu saja.  Kucuran air keran mulai kubasuhkan di kaki kiriku, selesai sudah rukun wudlu yang terakhir dan  rasanya cukup menenangkan hati dikala pikiranku berkecamuk seperti saat ini.  Kumasuki pelataran masjid dan mulai kupakai rukuh itu dan ku fokuskan hati dan pikiranku hanya untuk yang Maha Kuasa.
Kususuri pelataran masjid itu mencari sepasang sepatu yang tadi kusimpan di teras tangga . “yupz..” segera kuhampiri sepasang heels coklat yang tersembul di antara sepatu-sepatu yang lain dan segera kupakai sepatu itu tanpa bantuan tangankupun sesaat kemudian sepatu berheelssedang itu berada pas di kakiku. Kuketuk pintu tak berharap orang kan membukakan,  kudorong perlahan dengan sedikit tenaga berusaha agar suaranya tak mengganggu orang yang berada di dalam, begitu terbuka pintu itu diiringi tatapan penasaran beberapa teman memandang ke arahku namun segera mengabaikan.
Hhmm… rupanya sang dosen sudah mulai berceloteh di depan ruang kelas sana, pandanganku menyusuri semua kursi yang sudah terisi penuh, sejurus kemudian pandanganku tertuju pada satu kursi kosong  yang berjajar rapi di barisan ketiga dari depan yang ditandai dengan  keberadaan tasku di kolong kursi itu, bergegas kuhampiri kursi itu dan mendudukinya senyaman mungkin,
“ Alhamdulillah” sekali lagi ku ucapkan penuh syukur diberikan nikmat sehat hingga aku bisa berada di kelas ini lagi, berada satu kelas dengan orang-orang yang tak sedikitpun aku bayangkan sebelumnya, berbeda karakter, berbeda latar belakang dengan berbeda profesi pula, hingga aku bisa mengambil beberapa ilmu dari mereka. Tidak semua orang dapat diberikan kesempatan sepertiku melanjutkan kesarjanaanku yang telah ku tempuh sebelumnya.
Waktu menunjukkan pukul lima sore,  sesi tanya jawab materi yang dipresentasikan Aida sore itu menjadi penutup pertemuanku dengan teman-teman di kelas, ingin segera bergegas pulang, khawatir akan turun hujan sekaligus meninggalkan anak-anak terlalu lama.
“Pengumuman! ” tiba-tiba terdengar suara laki-laki sedikit agak berteriak, meminta perhatian rekan-rekannya di kelas…
Segera kupalingkan pandanganku  ke arah sumber suara, setelah sebelumnya sibuk membereskan buku-buku yang ku bawa ke dalam tas.. “Owh Pak Aris” gumamku …  lalu sang ketua kelas mulai melanjutkan pembicaraannya .
“mohon perhatiannya rekan-rekan semua, setelah melalui berbagai pertimbangan yang agak ketat, studi tour ke Singapore yang akan dilaksanakan bulan depan  DI BA TAL KAN…diganti dengan study tour yang ada di dalam kota saja, namun tempat dan tujuannya belum ditentukan, bagaimana kalau kita tentukan tempatnya bersama-sama lalu melaporkannya ke dosen pembimbing“
 “yeaaaahhhh … “ sorak sorai terdengar begitu bersemangat, seperti anak TK begitu riangnya mendapatkan hadiah balon… rupanya ini keputusan yang adil buat mereka dimana banyak pertimbangan dan kepentingan yang lebih penting dibandingkan dengan Study tour yang ‘mahal’ itu. Senyum simpulku dan Aida tatkala tatapan kami bertemu pertanda setuju kala rencana itu dibatalkan. Terdengar kembali suara dari bapak berperawakkan kecil namun lincah itu melanjutkan pengumumannya,
“Baik … rekan-rekan minta waktu setengah jam dari sekarang untuk urun rembug, sekolah dan kota mana yang akan kita tuju untuk mengadakan study banding yang akan kita laksanakan sekaligus kita pikirkan biaya dan kebutuhan lainnya … “ lanjut ketua kelas itu
“Selanjutnya ada beberapa masukkan nama sekolah dan kota yang akan dikunjungi sekaligus dengan cost yang harus dikeluarkan setiap orang …” terdengar sayup-sayup suara Pak Aris mulai menjauh seiring langkah kakiku meninggalkan kelas lebih dulu dari teman-temanku,  kupikir rencana studi banding itu bisa aku ketahui esok hari, karena besok masih bertemu dengan rekan-rekan lagi dan pastinya akan ada suara pemberitahuan lebih lanjut.
Ku bergegas pulang, kulihat awan mulai menggelayut mendung angin bersemilir tak lagi sejuk namun mulai menusuk lapisan kain baju yang kupakai sore itu, segera ku pakai jaket guna melindungi sedikit badanku dari hembusan angin yang mulai kurang bersahabat.  Perut terasa mulai keroncongan, baru kuingat dari tadi siang perutku belum diisi apa-apa, rasa khawatir kurasakan untuk kedua anakku ..
“mereka makan apa ya?...aku saja jam segini tidak sempat makan, apalagi anak-anak “ pikirku pendek.
Kalau saja ayahnya mau berbagi tugas denganku, tentunya aku tak se-khawatir ini terhadap mereka …. “huft … “  lagi helaan nafas yang tertahan  terasa menyesakkan dada, ada sesuatu yang meleleh menyusuri tulang pipi namun segera kuseka. Ternyata cinta itu tak seindah kata-kata yang berseliweran di sosial media itu.
Hujan deras mulai turun saat mulai mendekati rumah, kulihat anak-anak membuka kan pintu gerbang dengan riang menyambutku… meskipun feeling guilty tak sempat membeli makanan untuk mereka, namun kuberusaha menyenangkan mereka dengan menanyakan kabar mereka. Selepas sholat maghrib ku mengajak mereka makan di kaki lima depan jalan raya sektar 50 Meter dari rumah, dengan lahapnya mereka menyantap sajian pecel lele yang masih panas itu. Sesekali tangan si sulung kepanasan karena mencubit bagian ikan itu.
 “Dimana dia?... selalu tidak ada kala kami membutuhkannya .. “ gumamku dalam hati.
Ia lebih tertarik dengan kehidupan orang lain daripada kehidupan keluarga kecilnya, selalu aku yang salah jika ia memperlakukanku dan anak-anak dengan buruk … rasanya sudah jengah ku menjalani ini semua.
Pagi menjelang, kehidupan pagiku tak pernah semerekah mentari pagi yang selalu ceria menyinari setiap makhluk tanpa tebang pilih … selalu dengan masalah yang sama, himpitan dua motor menghalangi pintu masuk utama keluar masuk rumah, hingga cukup menyulitkanku jika saat ku buru-buru mengantarkan anak-anak sekolah namun ia tak pernah peka akan hal itu, aku tak mau di kemudian hari ia menyalahkanku atas keterlambatannya masuk kerja hanya karena  kesalahanku  jika sesekali aku meminta ia yang mengantarkan anak-anak ke sekolah,  Tumpukan beberapa piring kotor yang tak sempat kucuci selalu menjadi masalah besar jika ia yang harus mencucinya.
“haaahhh! sampai kapan ini berlangsung Tuhan, aku jengah menjalani ini semua sendirian ….” selalu mencari masalah dan selalu dengan problem dan kebiasaan yang sama.
Dada berdegup kencang, mendadak gugup, mata mendadak lincah memperhatikan barang-barang seisi rumah barangkali ada yang tercecer  tidak pada tempatnya,  salah tingkah entah apa yang harus di siapkan lebih dulu, nafas terasa pendek, tangan berkeringat dan hal itu sesuatu yang harus kulewati setiap kali ia akan pulang. Jika ia dapatiku rebahan ku harus siap dengan suara alat-alat dapur yang begitu memekakan telinga, tak pecah memang namun sepertinya sengaja ia lakukan agar aku tak berleha-leha … “duh suamiku lembut benar engkau mendidikku…”. Jika kuingat lagi tak terasa hal itu sudah berlangsung hingga si sulung akan mendapatkan ijasah pertamanya.
Hari itu hari yang ditentukan untuk acara studi banding ke salah satu Sekolah Menengah Atas di daerah Purwakarta, dengan biaya yang relatif terjangkau masih bisa aku bayar dari gajiku yang kusisihkan demi kelancaran studiku, jadwal keberangkatan sudah ditentukan pukul 8 tepat kami sudah harus berkumpul di halaman kampus, sebelum pukul 7 kuharus sudah menyiapkan segalanya, menyiapkan segala keperluannya termasuk mengantar anak-anak sekolah, di lanjut bertemu dengan teman di kampus untuk acara studi banding itu.
Deru capung bermesinku segera menghantarkan aku dan anak-anak menuju sekolah, jalanan terasa ramai sekali … sesekali kulihat jam di tangan menunjukkan pukul 06.45,
“ah … masih tersisa satu jam lebih .. “ gumamku dalam hati. Pikirku masih keburu menuju kampus jika aku meminta suami mengantarku. Sepuluh menit kemudian sudah kembali ke rumah, dan dia masih dengan posisinya saat aku tinggalkan, duduk di sofa bercelana pendek katung masih belum berganti celana, masih sama dengan yang ia pakai semalam ditemani kopinya yang tinggal setengah gelas, masih dengan asyik memainkan game favoritnya. Aku mulai menyapanya …
“Assalamualaikum,,, Pah bisa antar aku ke kampus sekarang?... aku harus ada di kampus jam 8, tapi nanti dipersimpangan jalan itu mampir dulu ke tukang foto copy ya?... kalo aku bawa kendaraan sendiri takutnya pulang kemaleman dan kampus sudah tutup… anak-anak sudah aku titipkan sama Ibu … semua makanannya sudah aku siapkan ada di atas meja … kalo Papah sempat nanti pulang bisa jemput aku ya?“ cerocos ku tak berhenti sampai semua yang harus aku katakan tersampaikan.
“hhhmmm …” jawabnya.
“Tapi Pah … boleh nggak aku pinjam uangmu untuk bekalku, takut nanti ada keperluan mendadak… “ lanjutku memberanikan diri sekaligus menguji rasa empatinya.
“Ga ada … ada juga masih di ATM!!” serunya dengan ketus.
“Oh kalo gituuuuu … boleh aku pinjam ATM nya?... kalo tidak ada keperluan nggak bakalan aku pake ko Pah“ tanyaku ragu.
Matanya terbelalak lebar, seolah tak percaya aku berani meminjam barangnya yang sangat pribadi itu.
“Boleh nggak Pah … ? “ Rajukku. seraya tanganku meraih tas yang berisi makalah yang harus ku foto copy.
Segera ia beranjak dari sofa, meraih celana panjang yang menggantung di kapstok belakang pintu kamar lanjut  memakai jaket dan helmnya. Dengan mengabaikan pertanyaanku, ia nyalakan motor, segera ku mengikutinya dari belakang dan duduk di jok persis di belakangnya. Gas ia tarik kencang sekitar 40-50 Km/jam.. segera ku eratkan peganganku ke pinggangnya tatkala motor itu berada diantara truk angkut dan tronton.
“Astaghfirulloh  ,,, “ gumamku agak sedikit berteriak, adrenalinku terpacu serta merta pucat pasi tatkala ujung lututku hampir mengenai salah satu sudut ban belakang truk itu jika saja tak segera ku tarik mundur entah apa yang akan terjadi. Sepanjang perjalanan kami terdiam membisu, aku terlalu malas untuk menegurnya karena aku tahu pasti ia akan membentakku jika aku mulai protes dengan caranya berkendara. Entah apa yang ia pikirkan tak satupun kata terucap darinya sampai tiba di persimpangan jalan raya itu … segera ku memintanya untuk berhenti tepat di toko Foto copy itu dan .. sekali lagi ku meminta ATM nya dengan nada lirih.
“Pah .. boleh ku pinjam ATM nya ?... takut uangku kurang ..” tukasku .
Ia merogoh saku celana belakang,  mengeluarkan dompet dan menarik kartu yang terselip diantara banyak kartu itu,  daaaan ..
“Prak … !!!“ ia lemparkan kartu ATM itu tepat di atas etalase toko foto copy itu …
Aku terdiam terhenyak sesaat tak menyangka perlakuannya akan seperti itu .. kulirik sang pemilik toko melihatnya terheran-heran, namun segera ku alihkan dengan memintanya untuk memfoto copy makalahku dan segera mengeluarkan makalahku dari tas. Hati berkecamuk tak karuan, jika saja ada cermin di hadapanku tentunya wajahku terlihat memerah menanggung malu. Kulihat ia memutar balik motornya kembali ke arah jalan menuju pulang, ia tarik gasnya kencang, matanya mendelik melotot ke arahku seraya memonyongkan mulutnya komat kamit entah apa yang ia katakan terlihat sangat marah sekali.
Ku iringi kepergiannya sampai ia benar-benar menghilang dari tatapanku terhalang lalu lalang kendaraan yang mulai padat ramai. Ku ulurkan tangan meraih kartu yang dilempar tadi, ku buka dompet dan ku selipkan kartu ATM nya di antara kartu-kartuku yang lain, tak sengaja  kulirik uang gajiku campuran lembaran berwarna  merah dan biru itu yang tersisa masih sekitar  20 lembar an.
“Pah.. Aku hanya mengujimu sejauh mana kamu mengerti dan merhatiin aku,, padahal aku tidak membutuhkan uangmu Pah … “ gumamku dalam hati, dadaku terasa sesak sepertinya ada sesuatu yang ingin keluar di sudut mataku namun segera ku tahan.
Ku lihat jam di dinding toko itu menunjukkan pukul 7.20.
“Keburu nggak ya?!” gumamku,
“Bang, titip ya … besok pagi saya ambil” ujarku
Tak menunggu jawaban,  segera ku bergegas meninggalkan toko itu memperhitungkan waktu yang tersisa menuju kampus dengan menggunakan kendaraan umum. Berhimpitan di antara para hard worker menuju tempat kerja, berbagai parfum murah membaur menjadi satu dengan bau kopling, duduk dengan beradu lutut dengan penumpang lain terasa sangat sempit, sesempit perasaanku saat itu yang berkecamuk tak menentu,  berusaha terlihat baik-baik saja di hadapan para penumpang itu meski rasanya dada ini sesak dan tak terasa sudut mataku meleleh menumpahkan titikan air yang tak terbendung, namun segera ku seka.
“Ya Allah … aku hanya mengujinya sampai sejauh mana ia perhatian terhadapku tapi ternyata aku begitu naif mengharapkannya sesuai dengan anganku” ratapku pedih.
Dua bis terlihat sudah siap diisi penumpang, namun sepertinya kulihat masih belum ada kehidupan di dalam bis sana,
“aaah tenaaang, ternyata belum terlambat jamnya ngaret! biasa orang Indonesia.” pikirku, kulirik waktu sudah menunjukkan pukul 08.15.
Tepat pukul 09.00 bis mulai bergerak menuju jalan tol terdekat,  beberapa temanku mulai sibuk memilih lagu untuk berkaraoke menyanyikan tembang-tembang lawas yang tak ku kenal sama sekali, mungkin aku bukan di era yang sama dengan mereka. Aku lebih tertarik melihat rentetan kendaraan yang berbaris rapi di luar jendela  sana, rupanya mereka terjebak dengan rombongan mobil-mobil kampanye pemilihan parpol-parpol berbendera warna warni itu …
Sepanjang perjalanan ku lihat layar handphoneku, tak juga berbunyi ataupun bergetar berharap ada yang menelpon ataupun SMS sekedar memberikan PIN untuk ATM itu, tapi aku tahu pasti ia takkan memberikannya,  namun ternyata dugaanku salah setelah tiga jam persis menuju gerbang keluar tol Cikamuning, tiba-tiba handphoneku bergetar dan berbunyi lalu segera kubuka.
“XXXXXX … Pin nya” bunyi sms itu berisi enam digit deretan angka yang tak ku kenal, bukan tanggal lahirnya, bukan juga tanggal lahir dari anak-anakku, apalagi tanggal lahirku yang biasanya dipakai untuk Pin, memaksaku untuk mengernyitkan dahi namun kupikir rasanya tak perlu lelah tuk mengingatnya …. toh aku tak memerlukannya. Aku hanya menghabiskan rasa penasaranku apakah dia mau memberikan Pin nya.
Kembali ku masukkan handphoneku dalam tas, dan mendengarkan teman-temanku berkaraoke. Anganku tetap melayang diantara riuhnya musik menggema mengisi ruang bis itu, tiba-tiba salah satu temanku meminta untuk menghubungi teman yang sudah lebih dulu berada di lokasi untuk diminta menunjukkan lokasi karena pengemudi bis tidak tahu arah tempat yang akan dituju.
“Tha .. bis hubungi Nita disana, kasih tahu kita sudah berada di gerbang tol keluar…” seru Pak Darwis
“Baik Pak,,, “ ungkapku.
Segera kuhubungi Anita, setelah terhubung dengannya aku tak mengerti arah yang Anita berikan, segera kuberikan handphoneku pada sopir bis yang tak jauh dari tempatku duduk. Beberapa saat kemudian bis meluncur tak lama dari pintu tol keluar, tiba lah di tempat yang dituju. Setelah menempuh perjalanan hampir tiga jam cukup melelahkan bagiku dengan suasana hati yang tak seceria teman-temanku yang lain.
Berdialog, berkunjung dari satu ruangan ke ruangan lain diakhiri dengan sesi foto bersama selesai juga kunjungan studi banding tepat dua jam setelah adzan dhuhur, dilanjutkan dengan mencari kedai makan untuk mengisi perutku dan teman-teman yang mulai keroncongan. Acara karaokean dan makan malam di lembang merupakan akhir kebersamaan hari itu.  Hingga tiba waktunya untuk kembali melanjutkan perjalanan pulang menuju kampus kembali.
Pukul 22.00  ku sudah kembali berpindah kendaraan bersama suamiku siap menuju rumah, Perjalanan kampus menuju rumah cukup setengah jam saja kami lalui, jalanan sudah mulai sepi meski ada beberapa kendaraan lain masih berlalu lalang,  lelah sekali hari itu tak sabar ku ingin segera melihat anak-anakku meskipun kudapati mereka sudah tertidur lelap.
Apa kabar mereka? Makan apa saja mereka hari ini? …. Gumamku dalam hati kembali mempertanyakan, namun tak berani mengungkapkannya pada suamiku.
“Pasti senang-senang ya?... “ dengan nada seolah menuduh.
“Ah biasa aja .. “ jawabku
Selanjutnya kami diam membisu, hingga kendaraannya berhenti depan rumah dan segera ku membuka pintu utama yang tak terkunci. Kutanggalkan semua yang ku pakai setelah seharian berada di kota berwaduk jatiluhur itu terasa lengket dengan kulit yang berkeringat … segera ku masuki kamar anak-anak sekedar melihat mereka meskipun benar dugaanku mereka sudah tertidur pulas, lanjut ku berganti baju tidur dan bersiap menuju peraduan, namun kuteringat ATM itu harus kukembalikan terlebih dahulu sebelum aku tidur.
Ku rogoh saku tasku, kudapati dompet berlogo P kecil itu, mulai kubuka dan segera ku ambil ATM miliknya  dan ..
“Ni Pah … ATMnya  ….  tak ku pakai sama sekali “ terangku
“Owh ya… “ jawabnya dengan semangat diiringi senyum mengembang lebar, matanya berbinar bahagia, tangannya dengan tangkas mengambil kartu itu lanjut memeluk dan mencium keningku. Sangat berbeda sekali dengan perlakuannya tadi pagi saat di toko foto copy itu.
“Kamu istri sholehah … “ lanjutnya … seraya mengajakku ke tempat tidur, dan ……
Seolah ia berkata “Kuberi hadiah sebagai rasa terima kasih karena tak memakai ATM-ku”.
Ternyata baru ku tahu persepsi “istri sholehah” untuknya yaitu istri yang tak memakai ATM nya!.
Foto ilustrasi: google
Profil Penulis :
Lia Kurniawati, S. Ikom.
Praktisi pendidikan guru dan dosen di Politeknik Kridatama Program Studi Radio Televisi Programer (RTP), sedang menempuh pendidikan Strata-2 Magister Manajemen Pendidikan di UNINUS Bandung.
Twitter : @kurniawati78
Fb: Lia Kurniawati
Artikel ini bermanfaat berbagi dengan sahabat Anda
Istri Sholehah Versus ATM - Majalah Ummi Online
http://www.ummi-online.com/istri-sholehah-versus-atm.html

Rabu, 25 Maret 2015

Menyulap Rumah Minimalis Seluas Rumah Surga

Menyulap Rumah Minimalis Seluas Rumah Surga

25 Maret 2015 | Dibaca : 38 Kali | Rubrik : Ragam


Sample Image
Sahabat Ummi, Baiti jannati alias Rumahku Surgaku. Woow... bahagianya ya jika kita memiliki rumah seluas dan seindah surga.
Rasulullah SAW pernah mengatakan ada 4 kebahagiaan seseorang di dunia antara lain: kendaraan yang nyaman, istri shalihah, tetangga yang baik dan rumah yang luas.
Rumah yang luas tentunya menyenangkan penghuninya, karena memberikan nuansa kelapangan. Siapapun menginginkannya.
Nah masalahnya, di jaman serba mobile ditambah biaya beban hidup yang senantiasa membubung tinggi. Orang rama-ramai mengikuti tren rumah bergaya minimalis.  Walaupun rumah minimalis asal-usulnya lebih mengarah ke gaya hidup.
Namun sekarang istilah minimalis identik dengan rumah solusi  lahan sempit.  Rumah minimalis dengan konstruksi 2 atau 3 kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, dapur  dan kamar mandi.  Rumah ini juga digambarkan serba simple, tidak banyak asesoris, hanya memuat sesuatu yang benar-benar dibutuhkan sehari-hari dan tentunya multifungsi.
Belum lagi gaya penghuninya yang sibuk wira wiri.  Itulah gaya minimalis yang banyak dianut masyarakat kota karena keterbatasan lahan.
Bisakah menjadikan rumah kecil kita yang bergaya minimalis itu  menjadi seluas surga Allah?
Jadi teringat film zaman tahun 1980-an dengan judul “Little House on the Prairie”.Rumah kecil di atas padang rumput.  Menggambarkan sebuah keluarga yang bahagia meski hidup sederhana dalam sebuah rumah kecil dengan latar belakang keluarga petani.
Film ini pun kemudian menginspirasi sineas Indonesia, yang membesut sebuah tontonan drama keluarga berjudul “Rumah Masa Depan” yang tayang di TVRI pada dekade yang sama. 
Yang ingin dikedepankan dari 2  film ini adalah rumah kecil sederhana, tapi mampu menjadi rumah pembinaan karakter atau akhlak mulia buat keluarga. Anak-anak tumbuh dalam kebahagiaan sebuah keluarga sehingga betah dan terasa tinggal di surga.
Nah… Sahabat Ummi, dalam Islam sendiri sebuah rumah memiliki 3 fungsi pokok. Fungsi rumah yang pertama yaitu sebagai baiti atau tempat berteduh dari panas, dingin maupun ancaman fisik lainnya.
Kedua, sebagai manzil artinya tempat beristirahat. Para suami setelah bekerja seharian pasti ingin cepat-cepat pulang ke rumah dalam rangka istirahat. Seakan hilang penat disekujur badan jika sudah sampai di rumah yang bersih dan tenang.
Ketiga, fungsi rumah adalah sebagai maskan, atau tempat yang menentramkan jiwa. Ada rumah para keluarga yang hanya berfungsi salah satunya saja, atau dua bahkan Alhamdulillah ada yang bisa merasakan ketiga fungsi rumah sekaligus.  Tentu saja itu yang diharapkan.
Bagaimana cara menyiasati rumah minimalis agar terasa seluas samudera dan seindah surga? Deuuuh… untuk menerapkannya kita mesti tahu dulu apa dan bagaimana rumah Islami itu?
Dalam haditsnya, Rasulullah SAW menggambarkan rumah Islami dengan  rumah yang luas menurut beliau memberi aura luas bagi penghuninya karena sering didatangi malaikat, dijauhi setan dan dibanjiri kebaikan.
Wow… jadi pengertiannya bukan sekadar perkara panjang kali lebar sama dengan luas bukan? Coba simaklah nashnya berikut ini.
“Sesungguhnya rumah itu akan terasa luas bagi penghuninya, akan di datangi malaikat, dijauhi setan, dan akan dibanjiri pula kebaikan di dalamnya. Sebaliknya, rumah itu akan terasa sempit bagi penghuninya, akan dijauhi malaikat, dan akan didatangi setan serta tidak akan banyak kebaikan di dalamnya, jika tidak dibacakan al-Qur`an. (hadits Riwayat Ad-Darimi).
Hadits itu menjelaskan bahwa ciri rumah Islami adalah:
1.Rumah yang senantiasa diperdengarkan Al Quran
Rumah yang diberkahi Allah adalah yang terbiasa memperdengarkan Al Quran terutama tilawah langsung para penghuninya bukan sekedar  dari kaset lalu dibunyikan begitu saja. Walaupun ini juga hal yang bagus ketimbang memperdengarkan lagu-lagu yang tidak jelas.
Membaca Al Quran memang harus menjadi kebiasaan seluruh anggota keluarga.  Ala bisa karena biasa.  Kalau tidak dibiasakan takkan timbul suatu kebutuhan. 
Jangan terlewat 1 hari pun rumah lengang tanpa bacaan Al Quran.  Sahabat Ummi harus rajin meminta suami atau anak untuk tilawah di rumah jika kebetulan sedang berhalangan atau haid.
Bisa dikatakan membaca Al-Qur`an adalah sumber pahala yang paling gampang dan cara cerdas mengharap rahmat Allah SWT.
“Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur`an, baginya satu pahala dan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. ‘Alif laam miim’ itu bukan satu huruf, namun alif satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf.” (Riwayat Tirmidzi)
2.Rumah yang penghuninya terbiasa sholat
Rasulullah mengingatkan kita agar tidak menjadikan rumah seperti kuburan. Yakni sepi, lengang dan menyeramkan karena tidak ada tanda-tanda kehidupan.
“Jadikan shalatmu di rumah, jangan jadikan rumahmu seperti kuburan.” 
Untuk Sahabat Ummi, rumah adalah istananya untuk mendekatkan diri kepada Sang Khalik. Bagi para suami, diingatkan juga untuk membiasakan sholat sunah di rumah.
Sedangkan sholat wajib berjamaah di masjid.  Sholat sunah yang diutamakan di rumah adalah sholat tahajud dan sholat dhuha.
3.Rumah yang penghuninya terbiasa berdoA
Doa memiliki bermacam fungsi salah satunya adalah sebagai senjata, yakni perlindungan diri dari gangguan setan.  Karenanya  banyak kita kenal doa-doa harian yang diucapkan dalam teritori rumah.
Doa masuk dan keluar rumah, doa masuk dan keluar dari kamar mandi, doa sebelum dan sesudah tidur, doa bercermin, doa pakai baju baru, doa ketika suami istri hendak berjima’ hingga doa mandi besar.
Subhanallah tiada hari tanpa doa di rumah.  Mudah-mudahan ini upaya kita untuk melindungi rumah dan penghuninya dari jangkauan setan.
Nah, bagaimana dengan cara mencari keberkahan rumah seperti hadits Rasulullah di atas yakni “dibanjiri kebaikan”?
Sahabat Ummi, istilah berkah itu memiliki 2 makna yakni langgeng atau berkelanjutannya kebaikan dan yang kedua berkembang atau bertambahnya kebaikan.  Jadi jika ingin rumah kita berkah maka sebagai penghuninya kita harus memaksimalkan fungsi rumah untuk kebaikan bersama.
Sebaiknya jangan menolak jika kita mendapat giliran tempat untuk mengaji di rumah. Karena insya Allah adanya majlis dzikrullah akan mengundang para malaikat ikut hadir di dalamnya.  Demikian pula adanya perpustakaan rumah atau aktivitas sosial lainnya yang memberi kesempatan tetangga atau anak-anak berkunjung ke rumah.
Insya Allah rumah pun jadi berkah karena sebagai salah satu wasilah penghubung silaturrahim.  Karenanya sebuah rumah tak perlu dipagari tinggi-tinggi yang membuat orang lain sungkan untuk masuk ke dalamnya.  Banyak tetangga berkunjung berarti banyak kebaikan, Insya Allah.
Kelapangan sebuah rumah tidak semata-mata diukur dari luas areanya melainkan kelapangan hati dan jiwa  penghuninya yang saling berkasih sayang, saling menghormati satu sama lain.
Jika hati sudah saling berkait maka ketika jauh akan terasa saling merindukan untuk berkumpul bersama. Karena rumah dan keluarga sudah menjadi pelabuhan hati tempatnya berteduh dan bersandar untuk mendapatkan ketentraman. Itulah makna surga sesungguhnya.

Memejamkan Mata Saat Shalat, Bolehkah?

Memejamkan Mata Saat Shalat, Bolehkah?

25 Maret 2015 | Dibaca : 112 Kali | Rubrik : Ragam


Sample Image
Sahabat Ummi, pernahkah kita memperhatikan perilaku orang saat shalat. Saat kita sedang tidak sedang menjalankan shalat tentunya. Bagaimana cara mereka mengarahkan pandangan? Apakah mata terarah pada tempat sujud, terpejam atau bahkan mata tak foKus kemana-mana?
Ternyata, persoalan mata bukan persoalan sederhana, karena salah-salah apa yang kita anggap benar jadi hukumnya makruh. Bahkan dianggap menyerupai perbuatan kaum Yahudi atau Majusi.
Lalu sebenarnya bolehkah mata terpejam saat mengerjakan shalat? Ini jawabannya Sahabat Ummi…
1.Memajamkan mata saat shalat termasuk yang dimakruhkan dalam shalat, karena perbuatan tersebut menyerupai perbuatan kaum Majusi.
Saat menyembah api, dimana mereka biasa memejamkan mata. Juga menyerupai perbuatan kaum Yahudi saat melakukan ibadah mereka, sedang Islam telah mengganti ketentuan  agama-agama terdahulu. Maka yang paling afdol dengan mengarahkan pandangan ke tempat sujud, tanpa terpejam.  (Syaikh Ibnu Jibrin)
2.Ada pula yang mengatakan hal demikian adalah perbuatan orang-orang Yahudi, sedang menyerupai orang kafir adalah haram hukumnya, demikian dikatakan Ibnu Taimiyyah. Dan Shalat dengan mata terpejam hukumnya makruh.
3.Jika memejamkan mata dikarenakan ada sesuatu yang menggangu konsentrasi dalam sholat adalah boleh. Namun jika hanya ingin menambah kekhusukan maka hal ini tetap tidaklah boleh (Syaikh Ibnu Utsaimin).
Untuk itu sahabat ummi, hal yang sering kali dianggap kecil ini memang harus diperhatikan untuk menambah kekhusukan beribadah. Sekaligus tidak melakukan perbuatan yang tidak dituntunkan Rasulullah. Semoga bermanfaat.

Obat Herbal Dan Jamu Yang Kaya Akan Khasiat Dari Tanaman di Sekitar Kita

Obat Herbal dan Jamu yang Kaya Akan Khasiat dari Tanaman di Sekitar Kita

25 Maret 2015 | Dibaca : 37 Kali | Rubrik : Ragam


Sample Image
Sahabat Ummi, saat ini kita mengenal beragam penyakit. Demikian pula terdapat beragam obat-obatan yang beredar  di pasaran. Namun ada kalanya kita sudah mencoba berbagai macam obat-obatan, namun hasilnya tidaklah memuaskan.
Nah… Perlu kita coba untuk kembali kepada jamu warisan nenek moyang. Berbagai jamu warisan nenek moyang itu sudah terbukti khasiatnya.  Dan aneka jamu itu banyak sekali terdapat di sekitar kita.
Sahabat Ummi, yuk kita kenalan dengan beberapa macam tanaman obat  yang bahannya bisa diperoleh dari sekitar kita.
1.Kunyit
Berkhasiat mengobati gangguan perut seperti diare dan menstruasi. Berkhasiat juga untuk menghaluskan kulit.  Minuman yang terkenal berbahan kunyit adalah kunyit asam. Dari bahan kunyit, asam dan gula jawa yang direbus lalu disaring. Manjur untuk mengobati gangguan perut seperti menstruasi.
2.Jambu Biji
Berkhasiat untuk menyembuhkan diare serta ampuh melumpuhkan virus dengue yang mengakibatkan penyakit Demam Berdarah.
3.Pepaya
Enak dibuat sayuran. Berkhasiat untuk melancarkan air susu ibu yang menyusui, menyembuhkan disentri, dan juga demam.
4.Kumis kucing
Bermanfaat melancarkan air seni/menghancurkan batu ginjal.
5.Sirih
Ampuh sebagai antiseptik alami, menghilangkan bau badan, obat kumur, mengobati sariawan, keputihan, dan meredakan radang tenggorokan.
6.Daun Salam
berkhasiat menurunkan kadar kolesterol dan asam urat.
7.Lidah Buaya
Berkhasiat untuk mengobati luka bakar.
8.Kencur
Berkhasiat mengobati pegal-pegal diseluruh tubuh, meredakan nyeri karena terkilir, dan mengobati batuk.
9.Kemangi
Sedap dijadikan lalapan, berkhasiat menghilangkan bau badan.
10.Jeruk nipis
Berkhasiat meredakan sakit batuk.
11.Temulawak
Berkhasiat untuk menambah nafsu makan.
12.Mengkudu
Berkhasiat melancarkan metabolisme tubuh, mengobati hipertensi, menguatkan sistem pencernaan, pernapasan, dan meningkatkan daya konsentrasi. Selain itu masih banyak khasiat lain dari buah mengkudu ini.
13.Cengkeh
Mengobati sakit gigi, pembersih kuman alternatif, dan mengatasi infeksi pernapasan dan mencega noda jerawat.
14.Meniran
Berkhasiat menambah kekebalan tubuh/sistem imun, menurunkan panas, disentri, mengatasi nyeri sendi dan menghambat pertumbuhan virus, bakteri dan jamur.
Sahabat Ummi, itu hanya segelintir dari tanaman berkhasiat yang ada di sekitar kita. Masih banyak lagi tanaman  yang berkhasiat lainnya. Mari kita jaga dan lestarikan warisan luhur bangsa kita. Untuk menjadi sehat, tak perlu mahal, bukan?

Tentang Ibu Menyusui, 4 Hal Yang Perlu Seorang Ayah Lakukan


Tentang Ibu Menyusui, 4 Hal yang Perlu Seorang Ayah Lakukan

25 Maret 2015 | Dibaca : 28 Kali | Rubrik : Ragam


Sample Image
Sahabat Ummi, aktivitas menyusui bukan hanya menjadi tanggungjawab seorang ibu. Namun, Ayah di seluruh dunia pun perlu memberi dukungan dan membantu keberhasilan aktivitas ini.
Dalam sebuah keluarga, kedua orang tua harus saling membahu sebab memberikan asi. Ini sama dengan memberikan nafkah lahir dan batin kepada keturunan kita.
Seperti yang telah disebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 233: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian”.
Sudah jelas bagi kita, sahabat Ummi bahwa peran ayah juga besar dalam kegiatan menyusui. Para ayah yang mengaku SIAGA (siap antar jaga), tetap harus melakukan tugasnya setelah bayinya lahir.
Apa saja sih yang dapat dilakukan para ayah agar program menyusui ini berjalan lancar?
1.Memberi Dukungan
Ayah sebaiknya membantu ibu, menanamkan keyakinan bahwa ibu sanggup menyusui hingga dua tahun. Banyak ibu yang pesimis menjalani rencana ini. Baru sebulan menyusui dan ASI tidak lancar, sudah putus asa lalu membeli susu kaleng.
Ayah harus mengingatkan istri/ibu bahwa menyusui adalah kegiatan mulia sedangkan susu kaleng bukan makanan utama. Oleh karena itu, ayah pun harus optimis bahwa ASI dapat terus tersedia untuk diberikan jika ibu yakin dan dalam kondisi bahagia.
2.Menenangkan Jiwa
Proses laktasi adalah proses pikiran. Jiwa yang tenang dan hati yang bahagia serta pikiran yang positif sangat membantu keberhasilan laktasi. Mengapa demikian? Tak lain disebabkan pentingnya dua hormon, prolaktin dan oksitosin, yang harus bekerja dengan baik.
Jika ayah mampu menciptakan suasana menyenangkan, ibu pun ikut senang. Kegiatan menyusui berjalan lebih baik karena kedua hormon memancing ASI mengalir lancar. Ajaklah ibu untuk bersenang-senang tanpa harus meninggalkan kewajiban mengasuh bayi mereka.
Misalnya dengan mengaji, menyanyi, membaca buku “parenting”, menonton film kesukaan atau mengolah makanan bersama-sama.
3.Menjadi Teman Setia
Siapa sih yang tidak senang saat ditemani pasangan terkasih, apalagi saat sedang menyusui. Ibu yang baru melahirkan, sangat membutuhkan teman bercerita.
Suami adalah teman terdekat dan harapan terindah para istri. Biasanya istri/ibu akan menceritakan pengalaman selama proses menyusuinya, kendala saat memandikan, mengganti pakaian bayi, menenangkan si kecil yang rewel atau mengeluhkan rasa sakit punggung dan pinggul paska melahirkan.
Selain itu juga butuh teman pengganti untuk menangani si kecil yang selalu ingin digendong.
4.Menjadi Asisten Yang Cekatan
Dua minggu paska persalinan normal (satu bulan pada persalinan operasi), ibu mengalami kelelahan fisik dan mental yang luar biasa. Pada saat bersamaan, ibu harus dihadapi pada kondisi memberikan nafkah pada bayi mereka.
Jika ayah dapat berperan aktif membantu setiap kegiatan istri/ ibu yang baru menjalani proses persalinan maka situasi ini adalah situasi yang paling diharapkan istri/ibu di seluruh dunia.
Membereskan pakaian kotor, menyiapkan makanan, memandikan bayi, menyendawakan, mengganti popok, memijat punggung yang pegal dll.
Peran ayah tak tergantikan meskipun sudah ada asisten rumah tangga. Perhatian ayah kepada ibu nifas dan ibu menyusui adalah utama dan di atas segalanya. Para ayah dapat berperan serta dengan cara-cara di atas agar kondisi ibu nifas cepat pulih, kegiatan menyusui tak terhambat, anak pun tercukupi kebutuhan asi-nya. B
ukankah menikah, memiliki keturunan dan membesarkannya adalah keputusan bersama pasangan suami istri dalam berumahtangga? Wallahu ‘alam.

Sabtu, 21 Maret 2015

5 Buah Yang Dapat Mengobati Luka Bakar

5 Buah yang Dapat Mengobati Luka Bakar

19 Maret 2015 | Dibaca : 671 Kali | Rubrik : Kesehatan


Sample Image
Buah-buahan yang Dapat Mengobati Luka Bakar
Pernahkah Sahabat Ummi mengalami luka bakar? Ataukah salah satu dari anggota keluarga mendadak terkena lilin panas atau knalpot panas? Beberapa bahan di bawah ini dapat dimanfaatkan sebagai pertolongan pertama bagi Sahabat Ummi. Bahannya mudah diperoleh dan penanganannya sederhana.
1. Pisang
Saat mengalami luka bakar, kulit pisang menjadi pilihan yang bisa membantu memulihkan dan memercepat penyembuhan. Caranya sederhana, hanya dengan mengoleskan kulit pisang pada bagian yang terluka. Kenyataannya, telah dilakukan penelitian oleh Umami (2005). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah pisang yang dibuat dalam bentuk salep memiliki efek mempercepat penyembuhan luka bakar. Sahabat Ummi, selain kulit pisang, daun pisang pun cepat meredakan sakit akibat luka bakar. Lapisan lilin di daun pisang yang ditempelkan ke luka akan menimbulkan sensasi dingin sehingga mengurangi resiko trauma pada pasien.
2.Kedondong
Secara tradisional, beberapa lembar daun kedondong segar yang dihaluskan dan diletakkan di bagian yang terluka, efektif meringankan kondisi luka. Para ahli yang tertarik meneliti efektifitas daun ini pun mengombinasikan daun kedondong dan vaselin untuk memercepat proses penyembuhan luka bakar. Penelitian tersebut ternyata berhasil pada mencit dan telah dipublikasikan oleh Jurnal Medika Veterinaria
3.Mengkudu
Sahabat Ummi, mengkudu tak hanya hebat di bagian buahnya, daun buah ini pun dapat dimanfaatkan untuk membantu memulihkan luka bakar. Kemampuannya disebabkan oleh adanya zat anthrakinon yang berperan sebagai antimikroba dan anti jamur, yang mencegah infeksi dan memercepat penyembuhan luka. Studi yang dilakukan oleh Ni Ketut Suwiti dan dipublikasikan oleh Buletin Veteriner Udayana menguatkan penelitian ini. Bagian daun yang digunakan adalah pucuk kedua dan telah diubah menjadi ekstrak daun mengkudu
4.Tomat
Buah ini sungguh istimewa. Saat Sahabat Ummi mengalami luka bakar berukuran kecil, segera ambil irisan tomat dan letakkan di luka tersebut selama beberapa menit lalu biarkan hingga tomat mengering. Dalam waktu sekejap dingin akan menjalari luka Sahabat Ummi. Nyeri lebih cepat hilang dengan bantuan buah tomat
5.Kentang
Sahabat Ummi bisa juga memanfaatkan buah ini untuk mengatasi luka bakar. Caranya serupa dengan pemanfaatan buah tomat. Manfaatnya pun tak jauh beda. Seiris kentang yang diletakkan pada luka bakar berukuran kecil akan cepat memulihkan rasa nyeri.
Jadi bahan-bahan di alam telah menyediakan solusi bagi manusia dalam mengatasi peristiwa alam. Marilah mensyukuri apa yang telah diciptakan Allah kepada kita dan mengambil manfaat dengan bijaksana.

Jika Bayi Alergi Susu Sapi

Jika Bayi Alergi Susu Sapi

20 Maret 2015 | Dibaca : 145 Kali | Rubrik : ASI


Sample Image
Sahabat Ummi, sudah kita ketahui bersama bahwa ASI (Air Susu Ibu) merupakan NUTRISI TERBAIK bagi perkembangan dan juga pertumbuhan bayi. Mungkin kita sering mendengar istilah ASI eksklusif, istilah ini berarti pemberian ASI pada bayi diberikan selama 6 bulan sejak bayi lahir tanpa campuran susu formula.
Tahukah sahabat Ummi bahwa susu formula merupakan hasil dari olahan susu sapi yang mana mengandung protein tiga kali lebih banyak dari protein ASI? Untuk pemberian ASI tentu tidak dibatasi boleh kapan saja, namun lain hal dengan susu formula, harus teratur dan bisa berbahaya apabila diberikan secara berlebihan.
Selain itu dalam beberapa kasus, ada bayi yang memang tidak bisa mengkonsumsi susu formula. Hal ini dikaitkan dengan mengapa bayi alergi susu sapi.
Bagi beberapa bayi yang rentan, kandungan kasein yang tinggi pada susu formula dapat membentuk gumpalan yang relatif keras, hal inilah yang menyebabkan bayi tersebut alergi. Apabila dibandingkan dengan ASI, energi yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak yang lebih mudah diserap dan dicerna oleh tubuh bayi. ASI memiliki lebih banyak enzim pemecah lemak dan tidak akan menimbulkan alergi. Jelas bahwa ASI memang asupan makanan bayi paling lengkap gizinya dan paling aman.
Apa yang seharusnya dilakukan jika Sahabat Ummi tidak bisa memberikan ASI, namun bayinya alergi terhadap susu sapi? Berikanlah susu pengganti khusus untuk asupan makanan utamanya. Tentu bayi 0-6 bulan belum bisa diberikan makanan pendamping lainnya selain susu.  Bayi yang alergi terhadap protein susu sapi dapat diberikan susu formula khusus yaitu susu formula yang sudah terhidrolisa. Susu formula khusus ini adalah susu yang proteinnya sudah dipecah sehingga mudah dicerna oleh usus bayi.
Sahabat Ummi harus mengenali gejala alergi susu sapi pada si kecil, alergi biasanya diderita bayi di rentan usia 0 hingga 12 bulan. Mengenali gejala alergi, biasanya ada tiga jenis reaksi alergi protein susu sapi.
  • Alergi dengan reaksi cepat merupakan gejala yang bisa terlihat dalam hitungan menit. Setelah bayi Anda mengkonsumsi susu sapi, biasanya timbul bintik-bintik kemerahan disertai gatal-gatal pada kulit bayi. Reaksi langsung ini juga dapat memicu bersin-bersin, hidung gatal, pernapasan, mata gatal memerah, gangguan sistem pernapasan. 

  • Reaksi alergi menengah merupakan reaksi yang timbul setelah beberapa jam setelah bayi Anda mengkonsumsi susu sapi. Gejala yang timbul seperti diare atau muntah-muntah.

  • Reaksi alergi lambat merupakan gejala yang timbul setelah terhitung sehari setelah bayi Anda mengkonsumsi susu sapi. Gejala yang timbul adalah gangguan sistem pencernaan konstipasi seperti sulit buang air besar atau dermatitis (gangguan kulit) yang berkepanjaan.
Apabila 1 atau ketiga gejala dan reksi di atas timbul, Sahabat Ummi harus segera konsultasikan kepada dokter spesialis dan memeriksakan bayi dengan tes alergi. Apabila dinyatakan alergi protein susu maka dokter akan memberitahukan Anda untuk tidak memberikan susu sapi dan menyarankan untuk memberikan asupan utama bayi susu formula khusus yang mana saat ini sudah banyak merek susu formula khusus terhidrolisa untuk bayi alergi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di beberapa Negara, dijelaskan bahwa bayi yang rentan terhadap alergi yaitu sekitar 1-7% (merupakan bayi yang menderita alergi terhadap protein susu sapi). Jika bayi Anda alergi terhdap susu sapi maka hal ini tidak boleh dianggap remeh. Jika Anda memeaksakan memberikan susu formula terhadap bayi yang alergi dengan dipaksakan dan  terus menerus maka kesehatan bayi akan sangat beresiko.