Jika Bayi Alergi Susu Sapi
20 Maret 2015 | Dibaca : 145 Kali | Rubrik : ASI
Sahabat Ummi, sudah kita ketahui bersama bahwa ASI (Air Susu Ibu) merupakan NUTRISI TERBAIK bagi perkembangan dan juga pertumbuhan bayi. Mungkin kita sering mendengar istilah ASI eksklusif, istilah ini berarti pemberian ASI pada bayi diberikan selama 6 bulan sejak bayi lahir tanpa campuran susu formula.
Tahukah sahabat Ummi bahwa susu formula merupakan hasil dari olahan susu sapi yang mana mengandung protein tiga kali lebih banyak dari protein ASI? Untuk pemberian ASI tentu tidak dibatasi boleh kapan saja, namun lain hal dengan susu formula, harus teratur dan bisa berbahaya apabila diberikan secara berlebihan.
Selain itu dalam beberapa kasus, ada bayi yang memang tidak bisa mengkonsumsi susu formula. Hal ini dikaitkan dengan mengapa bayi alergi susu sapi.
Bagi beberapa bayi yang rentan, kandungan kasein yang tinggi pada susu formula dapat membentuk gumpalan yang relatif keras, hal inilah yang menyebabkan bayi tersebut alergi. Apabila dibandingkan dengan ASI, energi yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak yang lebih mudah diserap dan dicerna oleh tubuh bayi. ASI memiliki lebih banyak enzim pemecah lemak dan tidak akan menimbulkan alergi. Jelas bahwa ASI memang asupan makanan bayi paling lengkap gizinya dan paling aman.
Apa yang seharusnya dilakukan jika Sahabat Ummi tidak bisa memberikan ASI, namun bayinya alergi terhadap susu sapi? Berikanlah susu pengganti khusus untuk asupan makanan utamanya. Tentu bayi 0-6 bulan belum bisa diberikan makanan pendamping lainnya selain susu. Bayi yang alergi terhadap protein susu sapi dapat diberikan susu formula khusus yaitu susu formula yang sudah terhidrolisa. Susu formula khusus ini adalah susu yang proteinnya sudah dipecah sehingga mudah dicerna oleh usus bayi.
Sahabat Ummi harus mengenali gejala alergi susu sapi pada si kecil, alergi biasanya diderita bayi di rentan usia 0 hingga 12 bulan. Mengenali gejala alergi, biasanya ada tiga jenis reaksi alergi protein susu sapi.
- Alergi dengan reaksi cepat merupakan gejala yang bisa terlihat dalam hitungan menit. Setelah bayi Anda mengkonsumsi susu sapi, biasanya timbul bintik-bintik kemerahan disertai gatal-gatal pada kulit bayi. Reaksi langsung ini juga dapat memicu bersin-bersin, hidung gatal, pernapasan, mata gatal memerah, gangguan sistem pernapasan.
- Reaksi alergi menengah merupakan reaksi yang timbul setelah beberapa jam setelah bayi Anda mengkonsumsi susu sapi. Gejala yang timbul seperti diare atau muntah-muntah.
- Reaksi alergi lambat merupakan gejala yang timbul setelah terhitung sehari setelah bayi Anda mengkonsumsi susu sapi. Gejala yang timbul adalah gangguan sistem pencernaan konstipasi seperti sulit buang air besar atau dermatitis (gangguan kulit) yang berkepanjaan.
Apabila 1 atau ketiga gejala dan reksi di atas timbul, Sahabat Ummi harus segera konsultasikan kepada dokter spesialis dan memeriksakan bayi dengan tes alergi. Apabila dinyatakan alergi protein susu maka dokter akan memberitahukan Anda untuk tidak memberikan susu sapi dan menyarankan untuk memberikan asupan utama bayi susu formula khusus yang mana saat ini sudah banyak merek susu formula khusus terhidrolisa untuk bayi alergi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di beberapa Negara, dijelaskan bahwa bayi yang rentan terhadap alergi yaitu sekitar 1-7% (merupakan bayi yang menderita alergi terhadap protein susu sapi). Jika bayi Anda alergi terhdap susu sapi maka hal ini tidak boleh dianggap remeh. Jika Anda memeaksakan memberikan susu formula terhadap bayi yang alergi dengan dipaksakan dan terus menerus maka kesehatan bayi akan sangat beresiko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar