Rabu, 25 Maret 2015

Tentang Ibu Menyusui, 4 Hal Yang Perlu Seorang Ayah Lakukan


Tentang Ibu Menyusui, 4 Hal yang Perlu Seorang Ayah Lakukan

25 Maret 2015 | Dibaca : 28 Kali | Rubrik : Ragam


Sample Image
Sahabat Ummi, aktivitas menyusui bukan hanya menjadi tanggungjawab seorang ibu. Namun, Ayah di seluruh dunia pun perlu memberi dukungan dan membantu keberhasilan aktivitas ini.
Dalam sebuah keluarga, kedua orang tua harus saling membahu sebab memberikan asi. Ini sama dengan memberikan nafkah lahir dan batin kepada keturunan kita.
Seperti yang telah disebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 233: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian”.
Sudah jelas bagi kita, sahabat Ummi bahwa peran ayah juga besar dalam kegiatan menyusui. Para ayah yang mengaku SIAGA (siap antar jaga), tetap harus melakukan tugasnya setelah bayinya lahir.
Apa saja sih yang dapat dilakukan para ayah agar program menyusui ini berjalan lancar?
1.Memberi Dukungan
Ayah sebaiknya membantu ibu, menanamkan keyakinan bahwa ibu sanggup menyusui hingga dua tahun. Banyak ibu yang pesimis menjalani rencana ini. Baru sebulan menyusui dan ASI tidak lancar, sudah putus asa lalu membeli susu kaleng.
Ayah harus mengingatkan istri/ibu bahwa menyusui adalah kegiatan mulia sedangkan susu kaleng bukan makanan utama. Oleh karena itu, ayah pun harus optimis bahwa ASI dapat terus tersedia untuk diberikan jika ibu yakin dan dalam kondisi bahagia.
2.Menenangkan Jiwa
Proses laktasi adalah proses pikiran. Jiwa yang tenang dan hati yang bahagia serta pikiran yang positif sangat membantu keberhasilan laktasi. Mengapa demikian? Tak lain disebabkan pentingnya dua hormon, prolaktin dan oksitosin, yang harus bekerja dengan baik.
Jika ayah mampu menciptakan suasana menyenangkan, ibu pun ikut senang. Kegiatan menyusui berjalan lebih baik karena kedua hormon memancing ASI mengalir lancar. Ajaklah ibu untuk bersenang-senang tanpa harus meninggalkan kewajiban mengasuh bayi mereka.
Misalnya dengan mengaji, menyanyi, membaca buku “parenting”, menonton film kesukaan atau mengolah makanan bersama-sama.
3.Menjadi Teman Setia
Siapa sih yang tidak senang saat ditemani pasangan terkasih, apalagi saat sedang menyusui. Ibu yang baru melahirkan, sangat membutuhkan teman bercerita.
Suami adalah teman terdekat dan harapan terindah para istri. Biasanya istri/ibu akan menceritakan pengalaman selama proses menyusuinya, kendala saat memandikan, mengganti pakaian bayi, menenangkan si kecil yang rewel atau mengeluhkan rasa sakit punggung dan pinggul paska melahirkan.
Selain itu juga butuh teman pengganti untuk menangani si kecil yang selalu ingin digendong.
4.Menjadi Asisten Yang Cekatan
Dua minggu paska persalinan normal (satu bulan pada persalinan operasi), ibu mengalami kelelahan fisik dan mental yang luar biasa. Pada saat bersamaan, ibu harus dihadapi pada kondisi memberikan nafkah pada bayi mereka.
Jika ayah dapat berperan aktif membantu setiap kegiatan istri/ ibu yang baru menjalani proses persalinan maka situasi ini adalah situasi yang paling diharapkan istri/ibu di seluruh dunia.
Membereskan pakaian kotor, menyiapkan makanan, memandikan bayi, menyendawakan, mengganti popok, memijat punggung yang pegal dll.
Peran ayah tak tergantikan meskipun sudah ada asisten rumah tangga. Perhatian ayah kepada ibu nifas dan ibu menyusui adalah utama dan di atas segalanya. Para ayah dapat berperan serta dengan cara-cara di atas agar kondisi ibu nifas cepat pulih, kegiatan menyusui tak terhambat, anak pun tercukupi kebutuhan asi-nya. B
ukankah menikah, memiliki keturunan dan membesarkannya adalah keputusan bersama pasangan suami istri dalam berumahtangga? Wallahu ‘alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar