Sabtu, 20 Juni 2015

Dampak Negatif Bertengkar dengan Orang Tua di Bulan Ramadhan

Dampak Negatif Bertengkar dengan Orangtua di Bulan Ramadhan

Sample ImageDampak negatif bertengkar dengan orangtua di bulan Ramadhan. Simak selengkapnya…
Sahabat Ummi, ada kalanya kita bertengkar dengan orang lain karena perbedaan pendapat, karena tersinggung, dan karena alasan lainnya, namun demikian jika bertengkar dengan orangtua sendiri, baik orangtua kandung maupun orangtua pasangan hidup (mertua), terlebih lagi pertengkaran terjadi di bulan suci Ramadhan, tentu amat tidak baik.
"Tuhanmu telah memerintahkan hendaklah kamu tidak berbakti kecuali kepadaNya dan berbuat baik kepada dua orang tua, jika salah satu di antara mereka atau keduanya sudah sampai umur tua dan berada dalam pemeliharaanmu, maka janganlah kamu katakan kepada mereka itu kata-kata 'uff' (kalimat yang tidak menyenangkan hati), dan jangan kamu bentak mereka, tetapi katakanlah kepada mereka berdua kata-kata yang mulia. Dan rendahkanlah terhadap mereka berdua sayap kerendahan karena kasih, dan doakanlah kepada Tuhanmu: 'Ya Tuhanku! Berilah rahmat mereka itu, sebagaimana mereka telah memeliharaku di waktu aku masih kecil'." (al-Isra': 23-24)
Berikut ini beberapa dampak negatif bertengkar dengan orangtua di bulan Ramadhan:
1.Kehilangan esensi puasa itu sendiri
Puasa pada dasarnya untuk melatih kita menahan hawa nafsu, termasuk nafsu amarah. Ketika kita bertengkar dengan orangtua di bulan Ramadhan, tentu saja hal ini telah menghilangkan esensi dari puasa itu sendiri, maukah kita masuk ke dalam golongan orang-orang yang sekadar menahan lapar dan haus selama berpuasa? Tentunya sangat merugi!
2.Termasuk melakukan dosa besar, terancam tidak masuk surga
"Ada tiga orang yang tidak akan masuk surga: 1) orang yang durhaka kepada dua orang tua; 2) laki-laki yang tidak ada perasaan cemburu terhadap keluarganya; 3) perempuan yang menyerupai laki-laki." (Riwayat Nasa'i, Bazzar dan Hakim)
Bertengkar dengan orangtua jika sampai melukai hatinya, bisa-bisa termasuk dalam kategori durhaka pada orangtua yang merupakan salah satu dosa besar tak termaafkan kecuali jika memperoleh kemaafan dari keduanya.
3.Menghilangkan ketenangan hati
Siapakah yang bisa merasakan ketenangan hati ketika bertengkar? Jangankan bertengkar dengan orangtua sendiri, bertengkar dengan orang tak dikenal di jalan saja sudah membuat hati gelisah.
Kehilangan ketenangan dalam kehidupan sehari-hari sungguh akan mengacaukan hidup kita, oleh karena itu bersegeralah meminta ampunan orangtua jika kita memiliki masalah dengan keduanya atau salah satunya.
4.Mengambil hak Allah sebagai hakim yang paling adil
Jika kita bertengkar dengan orangtua dan merasa di pihak yang benar, kita merasa orangtua pantas diperlakukan buruk akibat perbuatan buruk yang mereka lakukan sebelumnya, maka seolah-olah kita mengambil hak Allah sebagai hakim yang paling adil.
Sekalipun kita merasa berhak membalas perbuatan buruk mereka, namun mengingat posisi mereka sebagai orangtua, seharusnya kita bisa mengalahkan ego dan tidak tersulut emosi dengan bertengkar, cukup serahkan semua pada Allah. Allah yang akan membalas dengan adil.
Bayangkan jika puta-putri kita kelak bertengkar dengan kita, sebagaimana apa yang ktia lakukan pada orangtua, tentu menyedihkan. Maka, berhenti menghukum karena kita tidak berhak menjadi hakim! Berlaku baiklah pada kedua orangtua jika kita beriman pada Allah dan beriman pada hari pembalasan.
Demikianlah semoga bermanfaat.
Sumber: ummi-online.com
Foto ilustrasi: google
Artikel ini bermanfaat berbagi dengan sahabat Anda
Dampak Negatif Bertengkar dengan Orangtua di Bulan Ramadhan - Majalah Ummi Online
http://www.ummi-online.com/dampak-negatif-bertengkar-dengan-orangtua-di-bulan-ramadhan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar