Sabtu, 20 Juni 2015

Menu Sahur dan Buka Puasa untuk Penderita Diabetes

Menu Sahur dan Berbuka untuk Penderita Diabetes

Sample ImageMenu sahur dan berbuka untuk penderita diabetes. Simak selengkapnya…
Sahabat Ummi, ada keluarga yang menderita diabetes? Sebenarnya penderita diabetes pun masih bisa melakukan puasa yang menyehatkan tubuh asalkan memperhatikan beberapa hal, termasuk menu sehat ketika berbuka dan sahur.
Di bulan Ramadhan, penderita diabetes tetap saja perlu melakukan manajemen 3J: Jenis, Jumlah, dan Jadwal. Yakni perlunya memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi, memperhatikan jumlah makanan yang masuk ke tubuh, dan juga memperhatikan jadwal makan ketika berpuasa.
Berikut ini beberapa jenis makanan yang cocok menjadi menu sahur dan berbuka untuk penderita diabetes:
1. Jenis makanan dengan glikemik indeks rendah
Misalnya sereal gandum utuh, nasi beras merah, buah semangka, jeruk, salak, pir, kiwi, serta sayuran hijau seperti bayam, kangkung, daun singkong, poh-pohan, dan mentimun.
2. Cokelat hitam
Cokelat kaya akan flavanoid yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin, mempercepat pengolahan glukosa darah, dan mengurangi keinginan untuk makan berlebih. Namun tidak semua cokelat punya khasiat yang sama.
3. Brokoli
Studi oleh Warwick University yang dimuat dalam jurnal “Diabetes” melaporkan bahwa brokoli mengandung senyawa sulforaphane yang mampu memperbaiki dan melindungi melindungi dinding pembuluh darah dari kerusakan kardiovaskular akibat diabetes.
Sulforaphane juga memicu proses anti inflamasi, mengontrol kadar glukosa darah, meningkatkan mekanisme detoksifikasi alami dalam tubuh, serta meningkatkan produksi enzim yang mengendalikan senyawa kimia berbahaya penyebab kanker. Brokoli pun mengandung kromium yang membantu meningkatkan sensitivitas insulin dalam tubuh.
4. Oatmeal
Oatmeal kaya akan magnesium yang membantu tubuh memanfaatkan glukosa dan mensekresi insulin dengan baik. Salah satu jenis oatmeal yang disarankan adalah steel cut oats, yakni kernel oat yang dipotong-potong menjadi bagian kecil. Oat jenis ini memiliki indeks glikemik lebih rendah dibandingkan oatmeal instan. Steel cut oats juga mengalami pemrosesan paling rendah sehingga membutuhkan waktu lebih lama saat dimasak.
5. Ikan
Ikan juga mengandung asam lemak omega-3 yang membantu meredakan peradangan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa mereka yang memiliki kadar asam lemak omega-3 tertinggi di dalam darahnya akan mengalami inflamasi lebih rendah. Inflamasi dalam tingkat parah dapat memperburuk diabetes dan menyebabkan masalah berat badan.
Menyertakan ikan dalam menu juga membantu mengurangi risiko terkena berbagai penyakit, terutama stroke yang menjadi salah satu komplikasi diabetes.
6. Minyak zaitun
Salah satu penelitian di Spanyol yang diterbitkan di jurnal “Diabetes Care” menunjukkan bahwa diet ala Mediterania yang menyertakan minyak zaitun dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 hingga hampir 50% dibandingkan diet rendah lemak. Diet dengan minyak zaitun mampu mencegah resistensi insulin, penimbunan lemak perut, dan penurunan adiponektin.
7. Ubi jalar
Salah satu analisis menemukan bahwa ubi jalar mampu mengurangi HbA1c sebanyak 0,3 hingga 0,57% dan mempercepat pemrosesan glukosa darah sebanyak 10 hingga 15 poin.
Ubi jalar juga mengandung antosianin yang merupakan pigmen alami yang memberinya warna oranye gelap. Senyawa yang termasuk antioksidan ini bermanfaat sebagai zat anti peradangan, anti viral, dan anti mikroba. Ubi jalar juga kaya akan vitamin A dan serat. Gunakan ubi jalar sebagai pengganti kentang karena memiliki indeks glukosa lebih rendah.
Semoga bermanfaat.
Referensi: dari berbagai sumber
Foto ilustrasi: google
Artikel ini bermanfaat berbagi dengan sahabat Anda
Menu Sahur dan Berbuka untuk Penderita Diabetes - Majalah Ummi Online
http://www.ummi-online.com/menu-sahur-dan-berbuka-untuk-penderita-diabetes.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar